Minggu, 10 Februari 2013

panjang umur, kebahagiaan, dosa

panjang umurnya, panjang umurnya serta mulia
panjang umurnya serta mulia
serta mulia, serta mulia...

Panjang umur merupakan salah satu obsesi manusia sejak dahulu kala, mungkin sejak manusia mengenal konsep umur. Lirik lagu di atas merupakan bukti manusia menginginkan dirinya atau orang lain untuk panjang umur. Bahkan banyak cerita fiksi yang memasukkan unsur ke-panjang umur-an dan bahkan, keabadian. Contohnya antara lain adalah vampir, elf, batu bertuah (yang bisa mengeluarkan "Elixir of Life"), dan unsur lainnya yang berhubungan dengan keabadian.

Tetapi pemikiran saya berkata lain, mungkin ini adalah pemikiran seorang pesimis. Adakah gunanya kehidupan yang panjang jika tidak disertai kebahagiaan, pencapaian hidup, kesuksesan, atau bahkan umur yang panjang tetapi digunakan untuk berbuat dosa, baik disadari maupun tidak disadari? Mungkin yang paling penting dalam hidup adalah kebahagiaan, ultimately, masuk surga. Setiap orang yang mempercayai konsep Surga-Neraka pastilah memiliki tujuan dan keinginan untuk masuk surga, sekalipun kecil keinginannya tersebut.

Lebih baik yang mana, umur panjang, namun dipenuhi perbuatan dosa, kesengsaraan, ujian, cobaan yang serasa tidak berhenti, apakah kita akan tetap memilih umur yang panjang tersebut? Ataukah kita memilih hidup yang sebentar tetapi bahagia, banyak berbuat baik, berguna bagi orang lain, lalu ujung-ujungnya masuk surga pula.

"Do not try to live forever, you will not succeed."
George Bernard Shaw

JIKA saja kita akan mengetahui hidup kita akan seperti apa tentu saja kita, paling tidak saya, akan memilih opsi kedua. Tetapi lebih baik lagi semua hal-hal yang baik dari kedua opsi itu digabungkan, menjadi panjang umur dan bahagia, itu keinginan mayoritas orang-orang yang normal sepertinya. Tetapi kita tidak mengetahui seperti apa kehidupan kita nanti bukan? Bahkan dengan mempelajari masa lalu pun tidak menjamin akan membantu kita menggarungi samudera kehidupan, yang penuh akan konsekuensi pilihan-pilihan kita.

“The older I grow, the more I distrust the familiar doctrine that age brings wisdom.”
H.L. Mencken

Intinya, hiduplah mengikuti hati nurani, karena hati nurani dan insting mempunyai kekuatan membimbing kita menuju kebahagiaan (jika hati tersebut belum mati). Jalankan perintah agama, agama manapun pasti membimbing kita menuju surga. Tetap belajar, terus belajar, hingga usia apapun kita hidup.

"Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young. The greatest thing in life is to keep your mind young."
Henry Ford