Jumat, 13 April 2012

renungan auto-pilot

Saya heran dengan orang-orang yang bilang kalau negara ini auto-pilot. Waktu pertama mendengar istilah ini, saya bahkan tidak tahu apa maksudnya. "Ya iyalah, masa ada negeri atau negara auto-pilot?" itu yang ada dalam pikiran saya waktu itu.

Coba kita telaah lebih dulu arti auto-pilot. Menurut Wikipedia, auto-pilot adalah sistem mekanikal, elektrikal, atau hidraulik yang memandu sebuah kendaraan tanpa campur tangan dari manusia. Umumnya pilot otomatis dihubungkan dengan pesawat, tetapi pilot otomatis juga digunakan di kapal dengan istilah yang sama.

Jika dianalogikan negara adalah pesawat terbang, berarti negara auto-pilot adalah negara yang berjalan dengan sendirinya tanpa campur tangan pengendali, dengan kata lain pemimpin atau pemerintah. Mungkinkah? Mungkinkah negara ini berjalan tanpa pilot? Tanpa pemimpin? Tanpa pemerintah? Apa jadinya negeri ini jika terjadi hal tersebut? Bisa dibayangkan amburadulnya keadaan negeri ini jika tidak ada pemerintah, tanpa ada yang mengatur.

pesawat terbang


Jika negeri ini auto-pilot, mungkinkah Indonesia mencapai perkembangan ekonomi di saat negara lain mengalami kemunduran ketika krisis terjadi. Jika benar auto-pilot, lalu siapa yang berencana menaikkan harga bbm untuk mengalihkan subsidi ke sektor yang lebih produktif? Masyarakat? Tentu saja pemerintah.

lepas tangan?

Pemerintah mungkin saja melakukan kebijakan yang tidak populer. Tidak populer dalam arti benar-benar tidak populer, hanya segelintir masyarakat yang mengetahuinya. Atau bisa juga tidak populer dalam arti masyarakat kurang menyetujuinya.

Jika setiap kebijakan diprotes oleh masyarakat, itu boleh-boleh saja. Tetapi protes berlebihan tanpa mengetahui maksud di dalam kebijakan tersebut tidaklah benar. Tidak mungkin ada kebijakan yang disukai atau disetujui oleh setiap anggota suatu organisasi. Kebijakan memang tidak seharusnya menyenangkan semua pihak, tetapi membawa organisasinya menuju arah yang lebih baik.Bahkan dalam kelompok belajar berisi 5 orang pasti ada kemungkinan orang tidak setuju pada keputusan ketua kelompok, apalagi jika dibandingkan dengan kebijakan pemerintah yang mengatur 1 negara? Yang termasuk salah satu negara berpenduduk terbanyak di dunia?

berlebihan kan?

Jika Indonesia disibut auto-pilot, mau dikemanakan aparat pemerintah, pejabat negara, pegawai negeri, gubernur, lurah, camat, bupati, dan lain-lain lagi yang benar-benar berusaha menjadikan negeri ini lebih baik? "Jangan menilai buku dari sampulnya." Ya iyalah, sampulnya doang paling sepersepuluh harga bukunya. Emang ada orang beli buku sampulnya doang? Kalo si "Kariage kun" mungkin iya.
Kariage kun

Marilah kita renungkan kembali apa saja yang sudah pemerintah lakukan untuk kita, jangan yang buruknya saja, yang baiknya juga.
Marilah kita renungkan kembali apa saja yang sudah kita berikan untuk negeri ini, jangan yang baiknya saja, yang buruknya juga, hehe,
Jika sudah selesai renungannya, mari lakukan sesuatu untuk negeri kita tercinta, Indonesia. Jangan yang buruk, yang baik tentu saja. XD

Selasa, 03 April 2012

"le petit caporal" (the little corporal)


Napoleon Bonaparte
Jendral dan Kaisar Perancis yang tenar, Napoleon I, keluar dari rahim ibunya di Ajaccio, Corsica, tahun 1769. Nama aslinya Napoleon Bonaparte. Corsica masuk wilayah kekuasaan Perancis cuma lima belas bulan sebelum Napoleon lahir, dan pada saat-saat remajanya Napoleon seorang nasionalis Corsica yang menganggap Perancis itu penindas. Tetapi, Napoleon dikirim masuk akademi militer di Perancis dan tatkala dia tamat tahun 1785 pada umur lima belas tahun dia jadi tentara Perancis berpangkat letnan.

Empat tahun kemudian Revolusi Perancis meledak dan dalam beberapa tahun pemerintah baru Perancis terlibat perang dengan beberapa negara asing. Kesempatan pertama Napoleon menampakkan kebolehannya adalah di tahun 1793, dalam pertempuran di Toulon (Perancis merebut kembali kota itu dari tangan Inggris), tempat Napoleon bertugas di kesatuan artileri. Pada saat itu dia sudah tidak lagi berpegang pada paham nasionalis Corsicanya, melainkan sudah menganggap diri orang Perancis. Sukses-sukses yang diperolehnya di Toulon mengangkat dirinya jadi brigjen dan pada tahun 1796 dia diberi beban tanggung jawab jadi komando tentara Perancis di Itali. Di negeri itu, antara tahun 1796-1797, Napoleon berhasil pula merebut serentetan kemenangan yang membuatnya seorang pahlawan tatkala kembali ke Perancis.

Menurut teori kepribadian DISC, Napoleon menunjukkan menunjukkan kepribadian Dominance (D) yang besar, ini bisa dilihat dari sifatnya yang berkemauan kuat, egosentris, dan ambisius. Napoleon menguasai Perancis dengan caranya sendiri, bahkan ia membubarkan Consulat, semacam DPR di Indonesia, karena tidak sesuai dengan jalannya dalam menjalankan pemerintahan.

Di masa tahun-tahun kekuasaannya, Napoleon melakukan perombakan besar-besaran dalam sistem administrasi pemerintahan serta hukum Perancis. Dia merombak struktur keuangan dan kehakiman, mendirikan Bank Perancis dan Universitas Perancis, serta menyentralisir administrasi. Meskipun tiap perubahan ini punya makna penting, dan dalam beberapa hal punya daya pengaruh jangka panjang khususnya untuk Perancis, tidaklah punya pengaruh yang berarti buat negeri lain. Ini juga menunjukkan kepribadian Dominance yang besar.





Napoleon juga memiliki kepribadian Influence (I) yang cukup besar. Ini terbukti dari bawahannya yang sangat loyal terhadapnya. Bahkan saat ia berusaha keluar dari pengasingannya di pulau Elba, banyak pengikut lamanya yang masih menunjukkan loyalitas terhadapnya, termasuk Jenderal Ney yang walaupun sudah diberi jabatan tinggi di pemerintahan baru, tetap kembali menjadi bawahan Napoleon setelah ia keluar dari pengasingan. Jumlah pasukannya saat keluar dari pulau Elba hanya sekitar 30.000 orang, sesampainya di Paris sudah menjadi 300.000 orang, sungguh kemampuan Influence yang hebat. 
Kembali dari Elba

Tetapi salah satu perombakan yang dilakukan oleh Napoleon punya daya pengaruh yang melampaui batas negeri Perancis sendiri. Yaitu, penyusunan apa yang termasyhur dengan sebutan Code Napoleon. Dalam banyak hal, code ini mencerminkan ide-ide Revolusi Perancis. Secara umum, code itu moderat, terorganisir rapi dan ditulis dengan ringkas, jelas, serta dapat diterima, tambahan pula mudah dipahami. Akibatnya, code ini tidak hanya berlaku di Perancis (hukum perdata Perancis yang berlaku sekarang hampir mirip dengan Code Napoleon itu) tetapi juga diterima pula di negeri-negeri lain dengan perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan keperluan setempat.

Code Napoleon
Politik Napoleon senantiasa menumbuhkan keyakinan bahwa dialah seorang yang membela Revolusi Perancis. Tetapi, di tahun 1804 dia sendiri pula yang memperoklamirkan diri selaku Kaisar Perancis. Tambahan lagi, dia mengangkat tiga saudaranya keatas tahta kerajaan di beberapa negara Eropa. Langkah ini tidak bisa tidak menumbuhkan rasa tidak senang pada sebagian orang-orang Republik  Langkah ini juga menunjukkan kepribadian Dominance yang besar. 

Saat diasingkan di pulau Elba, Napoleon masih saja menunjukkan Dominance-nya yang kuat, seakan mempunyai pemerintahan sendiri, Napoleon mengatur sistem pertanian, membangun tambang besi, dan mengumpulkan tentara dalam jumlah kecil di sana. 
Pengasingan di pulau St. Helena

Kepribadian Steadiness (S) dan Conscientiousness (C) Napoleon tidak dominan bahkan kecil, jauh lebih kecil dari kepribdaian yang lain. Sifatnya yang impulsif menunjukkan Steadiness yang kecil, juga sifat keras kepalanya menunjukkan sifat Conscientiousness yang kecil. Saya sangat mengagumi Napoleon karena sifatnya yang optimis dan kepribadiannya yang sangat hidup.